Thursday, January 21, 2016

IKD 2 DEFENISI PENYAKIT KONJUNGTIVIS

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Penyakit konjungtivis
2.2 Penyebab penyakit Konjngtivis
2.3 Pengobatan penyakit konjngtivis
BAB III : PENTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar  Belakang
Mata adalah organ penglihatan. Suatu struktur yang sangat khusus dan kompleks, menerima dan mengirimkan data ke korteks serebral. Mata dapat terkena berbagai kondisi diataranya bersifat primer sedang yang lain bersifat sekunder akibat kelainan pada system organ tubuh lain. Kebanyakan kondisi tersebut dapat dicegah bila terdeteksi awal, dapat dikontrol dan penglihatan dapat dipertahankan.
Infeksi adalah invasi dan pembiakan mikroorganisme pada jaringan tubuh, local akibat kompetisi metabolism, toksin, replikasi intraseluler/respon antigen antibody. Inflamasi dan infeksi dapat terjadi pada beberapa struktur mata dan terhitung lebih dari setengah kelainan mata. Kelainan-kelainan umum yang terjadi pada mata orang dewasa meliputi :
ü  Radang/inflamasi pada kelopak mata, konjungtiva, kornea, koroid, badan ciriary dan iris.
ü  Katarak, kekeruhan lensa.
ü  Glaucoma, peningkatan tekanan dalam bola mata (IOP).
ü  Retina robek/lepas.
Tetapi sebagian orang mengira penyakit radang mata/mata merah hanya penyakit biasa cukup diberi tetes mata biasa sudah cukup. Padahal bila penyakit radang mata tidak segera ditangani/diobati bisa menyebabkan kerusakan pada mata/gangguan pada mata dan menimbulkan komplikasi seperti glaucoma, katarak, maupun ablasi retina.
1.2       Rumusan Masalah
Apa Pengertian dari Konjungtivitis?
Apa penyebab dari Konjungtivitis?
Bagaimanakah cara pengobatan dari konjungtivis

1.3       Tujuan
Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas KDPK yang berjudul ”Konjungtivitis”.  Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita tentang penyakit Konjungtivitis. Sehingga diharapkan kita semua terhindar dari hal tersebut dan tidak melakukan hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya Konjungtivitis.

.















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi penyakit konjngtivis
Konjungtivitis adalah peradangan selaput yang meliputi bagian depan mata atau konjungtiva dan menyebabkan mata berwarna kemerahan. Konjungtivitis awalnya hanya menjangkiti satu mata, namun biasanya setelah beberapa jam akan menjangkiti kedua mata.
Konjungtivitis memiliki gejala seperti mata berair dan terasa gatal. Selain itu, jika konjungtivitis terjadi akibat alergi, terkadang muncul lapisan lengket pada bulu mata.
Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva (lapisan luar mata dan lapisan dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh mikroorganisme (virus, bakteri, jamur), alergi, dan iritasi bahan-bahan kimia. (Mansjoer, Arif dkk: 2001)
Jadi Konjungtivitis adalah suatu peradangan konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, clamida, alergi atau iritasi dengan bahan-bahan kimia.
2.2 Penyebab penyakit konjngtivis
Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai hal dan dapat bersifat infeksius seperti:
ü  Bakteri
ü  Klamidia
ü  Virus
ü  Jamur
Parasit (oleh bahan iritatif => kimia, suhu, radiasi) maupun imunologi (pada reaksi alergi).
            Kebanyakan konjungtivitis bersifat bilateral. Bila hanya unilateral, penyebabnya adalah toksik atau kimia. Organisme penyebab tersering adalah stafilokokus, streptokokus, pneumokokus, dan hemofilius. Adanya infeksi atau virus. Juga dapat disebabkan oleh butir-butir debu dan serbuk sari, kontak langsung dengan kosmetika yang mengandung klorin, atau benda asing yang masuk kedalam mata.
  2.3 Pengobatan penyakit konjngtivis
Obat tetes mata antibiotik bisa digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada konjungtivitis yang parah, namun kebanyakan konjungtivitis tidak memerlukan perawatan karena biasanya gejala akan hilang dalam dua pekan.
Bersihkan kelopak dan bulu mata dengan menggunakan kapas dan air dari lapisan yang lengket atau berkerak. Sebelum gejala konjungtivitis hilang, jangan memakai lensa kontak terlebih dulu. Usahakan untuk menghindari pemicu alergi. Pengobatan dengan antihistamin biasanya digunakan untuk mengatasi konjungtivitis alergi. Untuk mencegah penyebaran, hindari berbagi penggunaan handuk atau bantal, dan cucilah tangan secara rutin.


           











BAB III
PENUTUP
 3.1      Kesimpulan
Konjungtivitis adalah inflamasi konjungtiva dan ditandai dengan pembengkakan dan eksudat. Pada konjungtivitis mata tampak merah, sehingga sering disebut mata merah. (Suzzane, 2001:1991)
Konjungtivitis dapat disebabkan oleh berbagai hal dan dapat bersifat infeksius seperti:
ü  Bakteri
ü  Klamidia
ü  Virus
ü  Jamur
ü  Parasit (oleh bahan iritatif => kimia, suhu, radiasi) maupun imunologi (pada reaksi alergi).
Gejala subjektif meliputi rasa gatal, kasr ( ngeres/tercakar ) atau terasa ada benda asing. Penyebab keluhan ini adalah edema konjungtiva, terbentuknya hipertrofi papilaris, dan folikel yang mengakibatkan perasaan adanya benda asing didalam mata. Gejala objektif meliputi hyperemia konjungtiva, epifora (keluar air mata berlebihan), pseudoptosis (kelopak mata atas seperti akan menutup), tampak semacam membrane atau pseudomembran akibat koagulasi fibrin.
3.2       Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

SSmeltzer, Suzzane C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Tamsuri, Anas. 2010. Buku Ajar Klien Gangguan Mata dan Penglihatan. Jakarta : EGC
Ilyas, Sidarta dkk. 2002. Ilmu Penyakit Mata Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia. Jakarta : CV. Sagung Seto
Capernito-Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC .
Marrilyn, Doenges. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Ed. III. Jakarta: Media Aeuscualpius.
http://pary08.wordpress.com/2011/01/03/askep-kojungtivitis

No comments:

Post a Comment